Pengertian Bisnis Internasional Definisi Bisnis Internasional 1. Ball,McCulloch,Frantz,Geringer,Minor(2006) Bisnis yang kegiatannya melampaui batas Negara. Definisi tersebut mencakup perdagangan internasional. Pemanufakturan diluar negeri juga industri jasa diberbagai bidang seperti transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi,perdagangan eceran. Jul 28, 2009 - Welcome to the 3rd annual INTERNATIONAL CONFERENCE ON VOCATIONAL. President Donald Glendenning and program. Penerapan Incubator Bisnis Dalam. Makalah disajikan dalam. Balls, and fish brains.
. Ratih Kumala Sari 2014-10-01 Full Text Available Abstrak Salah satu kebijakan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan beras yaitu dengan menggenjot produksi beras dalam negeri. Namun dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk akan meningkatkan permintaan terhadap beras dan upaya peningkatan produktivitas dalam negeri tidak dapat memenuhi kebutuhan beras dalam negeri. Sehingga untuk menutupi kekurangan tersebut pemerintah mengambil keputusan untuk melakukan impor beras dari negara lain. Akan tetapi pada kenyataannya impor beras dilakukan ketika data statistik menunjukkan bahwa Indonesia sedang mengalami surplus beras. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi impor beras di Indonesia. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan model Error Correction Model (ECM.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa secara parsial maupun secara bersama-sama produksi beras, konsumsi beras, harga beras dalam negeri dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpengaruh dan signifikan terhadap impor beras di Indonesia. Abstract One of the government’s policy to fulfill the need of rice is to boost the domestic production. However, by increasing the population, the demand of rice will also increase and the effort of increasing the domestic productivity cannot supply domestic rice need.
So, to cover the shortage the government make decision to import rice from other countries. Yet, in fact importing rice is occurred when the statistical data showed that the supply of rice in Indonesia is surplus. The purpose of this research is necessary to study the factors which influence the import of rice in Indonesia.
The analysis method used is multiple linear regression analysis model with Error Correction Model (ECM. Based on the research proven that partially or jointly the production, the consumption, the. Soegoto, Agus Supandi; Lapian, Joyce; Ahmad, Fahlis 2016-01-01: Pemasaran hijau (green marketing) akhir-akhir ini sudah merupakan trend di berbagai negara. Produk hijau (green product) semakin diminati karena pergeseran pola hidup dari produk yang instan ke produk yang menggunakan bahan alami dan baik untuk lingkungan. Untuk memenangkan persaingan Perusahaan harus mempunyai strategi yang tepat untuk memasarkan produknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Green Product dan Green Marketing Strategy secara simultan dan parsial apakah berpen. Tinjung Desy Nursanti 2011-11-01 Full Text Available Marketing-oriented concept of community not only relies on community needs, but also can bring prosperity through environmental responsibility around; in this case the product and the marketing are more environmentally friendly.
Application of green products and green advertising might attract widespread public sympathy, and even requirements for operational permits, production and ease of obtaining bank credit facility or tax relief may be considered by the government that is now more incentive to campaign for the concept and implementation of policies and regulations of corporate social responsibility. The objectives of this study was to determine whether there is influence of green product and green advertising toward consumer involvement and also its impact on consumer purchasing decisions Laksmi florist company.
A survey with analysis of individual consumer of Lakmi florist is conducted, while path analysis is used to determine the effect among variables. The results showed that green advertising as well as green product provide a positive and significant influence on consumer involvement that have an impact on consumer purchasing decisions of Laksmi Florist company. Manurung, Elizabeth T; Purboyo, Arthur; Kurniawan, Thomas 2008-01-01 More severe competition in business of today globalization, coupled with the scorching of economic condition, is demanding companies to constantly seek out ways to preserve their excellence performance, meaning 'doing the right things right' in order that they can achieve optimal performance. The deceptive belief that by increasing sales volume companies can increase their profit has caused them to accept orders over products and consequently increase costs no matter what difference each orde. Darminto Pujotomo 2012-02-01 Full Text Available PT. Coca-Cola Bottling Indonesia (CCBI Central Java merupakan salah satu perusahaan produsen minuman ringan yang terkemuka di Indonesia, dengan dua jenis kelompok produk yang dihasilkan yaitu minuman karbonasi/Carbonated Soft Drink (Coca-Cola, Sprite, dan Fanta dan non-karbonasi (Frestea dan Ades.
Dalam usaha untuk mempertahankan mutu dan meningkatkan produktifitas, salah satu faktor yang harus diperhatikan adalah masalah perawatan fasilitas/mesin produksi. Makalah ini membahas mengenai penyebab dan akibat yang ditimbulkan oleh breakdown mesin terjadi pada Line 8/Carbonated Soft Drink, khususnya pada conveyor, filler machine, dan bottle washer machine.
Untuk mendapatkan mesin yang dapat terjaga keterandalannya dibutuhkan suatu konsep yang baik. Total Productive Maintenance (TPM merupakan sebuah konsep yang baik untuk merealisasikan hal tersebut.
Konsep ini, selain melibatkan semua personil dalam perusahaan, juga bertujuan untuk merawat semua fasilitas produksi yang dimiliki perusahaan.Data yang digunakan merupakan data breakdown conveyor, filler machine, dan bottle washer machine dari ME Monthly Report PT.CCBI selama bulan Januari-Desember 2005 khususnya line 8. Selain itu makalah ini juga membahas performance maintenance PT. Coca-Cola Bottling Indonesia-Central Java, dengan memperhitungkan nilai Mean Time Beetwen Failure (MTBF, Mean Time To Repair (MTTR, serta Availability mesin, dengan menggunakan data record Line 8 selama bulan Mei 2006 sampai bulan Juli 2006.
Sehingga nantinya akan diketahui informasi keadaan aktual dari perusahaan tentang sistem perawatannya, khususnya pada Line 8/Carbonated Soft Drink apakah baik atau buruk. Kata kunci: Total Production Maintenance, Conveyor, Filler Machine, Bottle Washer Machine, Performance Maintenance PT.
Berto Mulia Wibawa 2018-05-01 Full Text Available The impact of globalization encourages many retailers from abroad with great capital to perform business activities especially in Indonesia. This also supported by the fashion industry which is currently growing. Unplanned purchases (or impulse buying is an act of purchase made by consumers who previously had no plans to buy the product. This study examines how fashion involvement influences positive emotion, hedonic consumption tendency, and fashion-oriented impulse buying at the retail fashion at Galaxy Mall Surabaya. The method of this study is using conclusive descriptive design with a multiple cross-sectional and judgmental sampling type. The distribution of questionnaires was done by direct survey to 188 customers of Zara, Pull & Bear and Stradivarius aged 15-21 who made purchases in one of those three stores in the last 1 month. The results of this study showed that fashion involvement has a positive effect on positive emotion, hedonic consumption tendency, and fashion-oriented impulse buying.
A hedonic consumption tendency has a positive effect on positive emotions and fashion-oriented impulse buying. Other findings show that positive emotions have no influence towards fashion-oriented impulse buying.
The results also recommended that retail mix strategy can be applied by Zara, Pull & Bear and Stradivarius to maximize retail revenue from potential customers by using the advantage of impulse buying behavior. Bahasa Indonesia Abstrak: Dampak globalisasi mendorong banyak pengusaha ritel dari luar negeri dengan kemampuan kapital yang besar melakukan aktivitas bisnis di Indonesia.
Hal ini didukung oleh fenomena industri fashion yang saat ini semakin berkembang di Indonesia. Pembelian tak terencana (impulse buying merupakan tindakan pembelian yang dilakukan konsumen dimana sebelumnya belum ada rencana untuk membeli produk tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan fashion involvement, positive emotion, hedonic consumption.
Febri Muhammad Rachadian 2013-04-01 Full Text Available Perkembangan teknologi sangat pesat sehingga dunia perindustrian harus mengikuti perkembangannya. Penerapan teknologi diharapkan dapat meningkatkan proses produksi sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas. Pada industri pembuatan mesin cetak di CV XYZ, mesin-mesin yang digunakan telah hampir lebih dari 20 tahun. Ada indikasi bahwa mesin-mesin tersebut sudah lewat umur pakainya. Alternatif yang digunakan selama ini ialah penggantian komponen yang rusak.
Peneliti ingin membandingkan alternative tersebut dengan penambahan mesin frais baru. Untuk itu diperlukan analisis kelayakan investasi penambahan mesin baru. Dalam perkiraan kurun waktu 10 tahun dan suku bunganya 15% dengan menggunakan NPV, penambahan mesin frais menarik sebesar Rp 461.201.000 dibandingkan penggantian komponen yang rusak sebesar Rp 211.227.000. Sebaliknya pada PBP, penggantian komponen yang rusak masih mengungguli dengan 1 tahun 4 bulan dibandingkan penambahan mesin frais baru selama 2 tahun 1 bulan. Begitupun juga PI penggantian komponen yang rusak masih menarik sebesar 4,2 dibandingkan PI penambahan mesin frais baru sebesar 2,56.
Dapat disimpulkan bahwa dalam jangka waktu 10 tahun, alternatif penggantian komponen yang rusak masih lebih baik dibandingkan penambahan mesin frais baru. Namun, untuk investasi jangka panjang, mungkin saja alternatif penambahan mesin frais baru lebih menarik. Kata Kunci: penggantian komponen rusak, mesin frais baru, mesin cetak Abstract The rapid development of technology makes the world of industry must follow its development. Application of technology is expected to improve the production process so it can be produce a quality product. On the industrial manufacture of printing machines in CV XYZ, the machines have been used almost more than 20 years.
There are indications that those machines passed the age lifetime. The alternatives that have been used during this time are the replacement of defective parts. Researchers wanted to.
Arif Kurniawan 2013-04-01 Full Text Available Pembiayaan kesehatan sekitar 146 (60% penderita talasemia di Banyumas, tahun 2011 ditanggung rumah tangga dalam bentuk pembayaran langsung (out of pocket payment. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ability to pay, willingness to pay, dan need assessment pembiayaan kesehatan penderita talasemia di Kabupaten Banyumas. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan studi kasus. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Jumlah sampel penelitian 30 responden yang mempunyai anggota keluarga penderita talasemia di Kabupaten Banyumas.
Hasil penelitian menunjukkan keluarga penderita talasemia mempunyai ability to pay rata-rata adalah Rp34.448,8/bulan dan rata-rata willingness to pay pengobatan talasemia adalah Rp133.833,3/ bulan. Pola pembiayaan kesehatan talasemia di Kabupaten Banyumas menggunakan 93,3% Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas, 3,3% biaya sendiri, dan 3,3% asuransi kesehatan.
Sebelum mendapatkan Jamkesmas, 90,0% responden membayar dengan out of pocket, berhutang, berhemat pada kebutuhan nonkesehatan, dan menjual perhiasan/sawah. Kebutuhan pelayanan kesehatan yang diharapkan keluarga penderita talasemia adalah konsultasi talasemia dan desain khusus ruang perawatan anak.
Kebutuhan pembiayaan kesehatan keluarga penderita talasemia adalah uang transportasi ke rumah sakit sebagai bentuk biaya tidak langsung. Health financing of majority thalassemia patients, around 146 people (60% in Banyumas year 2011 is assured by Households in direct payments to health care providers (out-of-pocket payment. This study aimed to analyze the ability to pay, willingness to pay, and need assessment of health financing thalassemia in Banyumas. This research an analytic observation- Analisis Pembiayaan Kesehatan Keluarga Penderita Talasemia Health Financing Analysis of Thalassemia Patient Family Arif Kurniawan, Arih Diyaning Intiasari al with case study design.
Zakaria Firmansyah 2017-06-01 Full Text Available Produktivitas merupakan salah satu indikator yang paling penting dari kegiatan ekonomi. Produktivitas merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi penting, yaitu sebagai leverage (leverage untuk pertumbuhan ekonomi nasional dalam jangka panjang. Itulah salah satu alasan mengapa negara-negara saat ini banyak telah berusaha untuk meningkatkan produktivitas. Masalah ketenagakerjaan didominasi oleh kemampuan produktivitas tenaga kerja masih belum memadai baik dari segi pendidikan, pengalaman kerja dan lain-lain Satu hanya untuk pekerja di mitra industri rambut Purbalingga bahwa sebagian besar pekerja perempuan tersebut.
![Bisnis Bisnis](/uploads/1/2/5/4/125457849/276739005.jpg)
Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, Regresi Pengujian, dan Asumsi Klasik Uji. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa secara bersama-sama Umur, Pendidikan, dan Upah dampak positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja di rambut Industri Mitra Purbalingga dibuktikan dari hasil uji F untuk dan nilai prob.
F-hitung (0.000000 1, IDK1 dan RCA1 yang meliputi industri pemintalan, industri tekstil, dan industri kayu dan bahan bangunan dari kayu. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sektor industri yang dapat diandalkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui ekspor dan memiliki daya saing ekspor yang sangat bagus serta memilki harga jual tinggi yaitu hanya industri pemintalan, industri tekstil, dan industri kayu dan bahan bangunan dari kayu. Maka dari itu sebaiknya kebijakan pemerintah lebih ditekankan pada sektor hulu dan sektor hilir dari industri-industri tersebut. This research’s aim is to identify the leading manufactures in central Java then identify which of those industries have the export competitiveness.
This study used data of Central Java’s Gross Domestic Regional Product (GDRP and Gross National Product (GNP on 2010-2015, Input Output Table on 2013, as. Guizar Bejarano, Ruben IMENOR (Mexico); Oven, Mark RCG/Hagler, Bailly, Inc., Washington (United States) 1993-12-31 Traditionally the specific consumption of energy has been considered as the most adequate index to evaluate the efficiencies in the productive processes. Nevertheless, this index, in some instances is highly susceptible to suffer significant variations, due to factors such as equipment condition, raw materials quality, operational parameters, climate and production level. This last one definitely is the most important and requires a deeper analysis.
In this presentation a methodology is developed to analyze the energy consumption as well as their specific energy consumption with respect to production. Enough historical data are utilized to allow for a statistical analysis. This study is of equal usefulness in an energy diagnosis, as in a management program of energy saving. In presenting the possibility of identifying potential energy saving, stands out the advantages of the analysis and the conclusions that can be derived from it. Through the actual data collected in several industries during the energy diagnosis, various possible results of the analysis are presented. Finally, how this type of analysis can be adapted to a more precise control of the energy consumption is described and be used as a base for establishing goals in energy efficiency in the long term.
Espanol Tradicionalmente se ha considerado al consumo especifico de energia como el indice energetico mas adecuado para evaluar las eficiencias de los procesos productivos. Sin embargo, este indice es en ocasiones altamente susceptible a sufrir variaciones importantes, debido a factores como el estado de los equipos, la calidad de la materia prima, los parametros operativos, el clima, y el nivel de produccion.
Este ultimo es decididamente el mas importante, y requiere un analisis mas profundo. En esta presentacion se desarrolla una metodologia para analizar tanto consumos de energia como consumos especificos de energia con respecto a la produccion. Se utilizan suficientes datos historicos para permitir.
Guizar Bejarano, Ruben IMENOR (Mexico); Oven, Mark RCG/Hagler, Bailly, Inc., Washington (United States) 1992-12-31 Traditionally the specific consumption of energy has been considered as the most adequate index to evaluate the efficiencies in the productive processes. Nevertheless, this index, in some instances is highly susceptible to suffer significant variations, due to factors such as equipment condition, raw materials quality, operational parameters, climate and production level. This last one definitely is the most important and requires a deeper analysis.
In this presentation a methodology is developed to analyze the energy consumption as well as their specific energy consumption with respect to production. Enough historical data are utilized to allow for a statistical analysis. This study is of equal usefulness in an energy diagnosis, as in a management program of energy saving. In presenting the possibility of identifying potential energy saving, stands out the advantages of the analysis and the conclusions that can be derived from it. Through the actual data collected in several industries during the energy diagnosis, various possible results of the analysis are presented.
Finally, how this type of analysis can be adapted to a more precise control of the energy consumption is described and be used as a base for establishing goals in energy efficiency in the long term. Espanol Tradicionalmente se ha considerado al consumo especifico de energia como el indice energetico mas adecuado para evaluar las eficiencias de los procesos productivos. Sin embargo, este indice es en ocasiones altamente susceptible a sufrir variaciones importantes, debido a factores como el estado de los equipos, la calidad de la materia prima, los parametros operativos, el clima, y el nivel de produccion. Este ultimo es decididamente el mas importante, y requiere un analisis mas profundo.
En esta presentacion se desarrolla una metodologia para analizar tanto consumos de energia como consumos especificos de energia con respecto a la produccion. Se utilizan suficientes datos historicos para permitir. Yesi Krista Karnasih 2014-10-01 Full Text Available ABSTRAKPenelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor marketing mix dan variabel-variabel yang dominan dipertimbangkan konsumen dalam membeli produk Luwak White Koffie instan di pasar swalayan Kota Surakarta serta posisi produk Luwak White Koffie terhadap produk pesaing. Metode dasar dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan teknik survei. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah judgment sampling.
Metode analisis data yang digunakan antara lain analisis faktor dan perceptual map. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.
Hasil analisis faktor menunjukkan bahwa ada 4 faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memutuskan pembelian luwak white koffie yaitu faktor produk, faktor aroma dan rasa, faktor tempat, dan faktor promosi. Variabel-variabel yang dominan dipertimbangkan konsumen adalah variabel merek pada faktor produk, variabel rasa pada faktor aroma dan rasa, variabel penataan di swalayan pada faktor tempat dan variabel tampilan iklan pada faktor promosi. Posisi produk Luwak White Koffie instan dibandingkan dengan produk pesaing melalui perceptual map menempati posisi unggul untuk atribut merek, rasa, kecepatan alir, isi pesan iklan, dan tampilan iklan. ABSTRACTThis research aims to determine the marketing mix factors and dominant variables which considered by consumers into buying instant Luwak White Koffie at supermarket in Surakarta City and Luwak White Koffie product position against competitor products. The basic method in this study was analytical descriptive with survey techniques. Location research determined purposively.
The sampling method used was judgment sampling. Data analysis methods used include factor analysis and perceptual map. The data used is primary data and secondary data. The results of factor analysis showed that there are four factors that are considered by consumers to buy products Luwak White Koffie instant. Luki Eko Cahyono 2015-10-01 Penelitian ini menggunakan desain penelitian Deskriptif Kualitatif. Jenis penelitian adalah studi kasus.
Data yang digunakan adalah data Primer. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Teknik keabsahan data adalah Triangulasi Sumber dan teknik analisis data yang digunakan adalah pendekatan Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats ( Analisis SWOT. Kesimpulan penelitian ini adalah (1 Hasil analisis Strenght (Kekuatan adalah sekolah sudah merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi sebagian besar indikator dalam pemenuhan Standar Nasional Pendidikan sehingga meningkatkan mutu pendidikan sekolah. (2 Hasil analisis Weakness (kelemahan adalah keterbatasan anggaran dana dan sumber daya manusia baik peserta didik, pendidik, maupun tenaga kependidikan dalam pemenuhan seluruh unsur Standar Nasional Pendidikan. (3 Hasil analisis Opportunities (peluang adalah Pemberian workshop dan pelatihan kepada pendidik dan tenaga kependidikan meningkatkan kualitas pendidikan sekolah, dan perencanaan, pelaksanaan pembiayaan serta evaluasi penganggaran yang baik memberikan dampak positif terhadap semua unsur operasional sekolah maupun sarana prasarana sekolah.
(4 Hasil analisis Threats (Tantangan adalah perencanaan, sosialisasi, pelaksanaan dan evaluasi serta tindak lanjut yang tidak dijalankan dengan manajemen yang baik dalam upaya pemenuhan Standar Nasional Pendidikan akan menghambat peningkatan kualitas pendidikan sekolah. (5 Hasil penerapan Standar Nasional Pendidikan p.
Kode Matakuliah: 0751317 Nama Matakuliah: Bisnis Internasional Jumlah Kredit: 2 Semester: V Jenis Matakuliah: Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) A. Deskripsi Matakuliah Mata kuliah ini bertujuan memperkenalkan konsep dasar mengenai berbagai teori ekonomi dan bisnis internasional dalam menjelaskan hubungan antar negara dewasa ini B.